Setelah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, baik rakyatnya maupun ekonominya menderita. Bank Sentral Afghanistan tidak dapat mengganti mata uang kertasnya, dan akibatnya, uang kertas Afghanistan runtuh bersama dengan ekonomi.
Kepala biro LA Times Timur Tengah Nabih Boulos melakukan perjalanan ke Kabul membawa cerita itu ke LA Times Today.
Ekonomi Afghanistan runtuh setelah Amerika Serikat menarik pasukannya tahun lalu.
“Apa yang Anda lihat adalah puluhan ribu orang yang baru saja kehilangan gaji pekerjaan mereka secara keseluruhan. Bahkan bagi mereka yang akan memiliki pekerjaan, mata uang telah mendevaluasi, meskipun tidak sebanyak yang Anda pikirkan. Ada beberapa langkah oleh Bank Sentral yang telah mencegah pergerakan mata uang yang lebih besar. Anda dapat melihat kemiskinan di jalanan setiap hari. Pada titik ini, lembaga bantuan terpaksa memberi makan separuh negara,” jelas Bulos.
Afghanistan telah menjadi ekonomi yang hanya mengandalkan uang tunai. Namun, mata uang tunai itu benar-benar hancur. Sebelum Taliban mengambil alih, para pemimpin Afghanistan memiliki kesepakatan dengan perusahaan Polandia yang mencetak uang mereka. Sanksi yang dijatuhkan setelah pengambilalihan membuat uang itu tidak mungkin diperoleh.
“Pemerintah baru di bawah Taliban telah berusaha mendapatkan uang ini. Namun setiap kali mereka mencoba melakukannya, sanksi atau ketakutan akan sanksi secara ajaib telah menghalangi mereka untuk mendapatkan uang di negara tersebut. Misalnya, orang-orang menolak gagasan memberikan uang kepada Taliban karena mereka takut negara lain akan memberikan sanksi. Perusahaan yang seharusnya mengangkut semua uang kertas itu ke dalam negeri takut karena mengira akan dikenakan sanksi,” jelas Bulos.
Taliban juga menghentikan upaya jangka pendek untuk membawa cryptocurrency ke dalam ekonomi yang gagal. Bulos membahas apakah kepentingan terbaik Amerika Serikat untuk membantu menstabilkan ekonomi Afghanistan.
“Ketika ada chaos atau status lemah, kami kesulitan. Tetapi AS saat ini sedang membangun Dana Afghanistan ini sekitar $3,5 miliar. Tujuannya adalah untuk menggunakannya untuk membantu membangun Afghanistan, tetapi tanpa membantu Taliban,” katanya.
No comments:
Write comments